[PMM SERIES – MODUL REFLEKSI 2] BERMAIN TAPI BUKAN MAIN-MAIN DI KOMUNITAS HONG BANDUNG

Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM)  kelompok 4 inbound UPI, dengan dosen pembimbing Dr. Saepul Anwar, S.Pd.I, M.Ag. dan LO Putri Utami Asrianti, S.Pd. (Mahasiswa S2 PAI UPI), mengikuti Modul Nusantara pertemuan ke-5 hari minggu (28/09/2023). Pada Modul Nusantara Refleksi ini, para mahasiswa diajak untuk berkunjung ke Komunitas Hong (Komunitas yang berfokus pada permainan rakyat) yang berada di Jl. Bukit Pakar Utara No.26, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40198.

Di Komunitas Hong ini dilakukan beberapa agenda. Ketika kami datang langsung disambut hangat oleh para petugas komunitas Hong dengan pakaian khas tradisional yang sangat menawan. Setelahnya, kami dikenalkan dengan beberapa permainan sederhana, seperti Hompipa, perepet jengkol, tepuk soleram, tepuk ampar-ampar pisang dan sebagainya. Tak lupa kendang yang bergendang menambah ramai keseruan kami.

Setelah itu, pendiri komunitas Hong Dr. Mohammad Zaini Alif, S.Sn., M.Ds. menyempatkan hadir untuk mengisi materi untuk membuka wawasan kami terkait komunitas Hong dan permainan rakyat. Diawali dengan slogannya “bermain tapi bukan main-main.” Bapak Zaini sapaannya, menjelaskan sejarah terbentuknya komunitas Hong, dan seberapa tekadnya beliau dalam mengenalkan dan mengembalikan lagi mainan rakyat pada masyarakan bukan hanya di wilayah Indonesia saja bahkan ke seluruh penjuru dunia.

“Komunitas Hong sendiri bercita-cita untuk tetap memelihara keunggulan-keunggulan nilai dan moral dalam permainan tradisional agar tetap lestari. Rasanya akan sangat disayangkan sekali jika permainan-permainan tradisional yang kita miliki ini sampai hilang ditelan zaman,” ujarnya.

Setelah pematerian selesai, mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi terkait apa yang sudah dipaparkan. Terlihat banyak mahasiswa yang tertarik dan antusias terkait permainan rakyat ini. Salah satu mahasiswa, Ishaq bertanya mengenai situs yang dapat diakses untuk mengetahui dan lebih mengenali permainan rakyat.

Lalu Pak Zaini memberikan rekomendasi situs yang dapat diakses jika kita ingin lebih mengenali permainan rakyat yaitu olahmain.com. Setelah sesi pematerian dan diskusi selesai, para mahasiswa diajak untuk merasakan kembali permainan tradisional dimulai dengan membuat karya yaitu burung dari janur daun kelapa, kemudian lempar sarung, tembak-tembakan dengan kayu, lempar bola, mendorong motor kayu, dan masih banyak lainnya.

Para mahasiswa terlihat sangat antusias dan asyik dalam mengikuti setiap permainan demi permainan.

“Seru banget, ngingetin permainan waktu kecil,” Ujar Alfa

“Bisa main sambil ketawa-ketawa. seru,” tambah Tasya

Harapannya dengan mengikuti kegiatan di komunitas Hong kali ini, mereka bisa bermain sambil belajar, dan menyadari bahwa banyak hal yang bisa diambil dari permainan rakyat. salah satunya adalah kerja sama dan saling tolong menolong satu sama lainnya. (Kontributor Putri Utami)

× Contact Us