[PMM SERIES – MODUL INSPIRASI 1] TALKSHOW INSPIRATIF: MENJADI PEMUDA YANG BERDAMPAK, APA BISA?

Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM)  kelompok 4 inbound UPI, dengan dosen pembimbing Dr. Saepul Anwar, S.Pd.I, M.Ag. dan LO Putri Utami Asrianti, S.Pd. (Mahasiswa S2 PAI UPI), mengikuti Modul Nusantara pertemuan ke-6 yakni modul Inspirasi pada hari sabtu (07/10/2023). dengan Tema “Let’s move and shine to be impactful youth: pemuda bergerak, bersinar, dan berdampak.” yang di selenggarakan di Auditorium Lantai 6 FPIPS, membawa antusiasme yang luar biasa dari mahasiswa.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan yang juga sekaligus dimoderatori oleh Kak Putri Utami Asrianti, kemudian selanjutnya dibuka dengan ice breaking yang menarik dan seru oleh Pak Suka, salah satu dosen MKDU di UPI. Selanjutnya, didatangkan pemateri yang luar biasa dari Peace Generation Indonesia, Kang Irfan Nur Hakim, SH. dengan pembawaannya yang asik dan ceria membawa suasana auditorium menjadi semakin hangat.

Kang Nazran atau sapaan akrab Kang Irfan Nur Hakim, SH. menceritakan tentang bagaimana beliau lahir dari suatu kampung di daerah Garut, dan hal tersebut pada awalnya yang membuat ia minder namun setelah ia berhasil menerima dirinya sendiri dan yakin bahwa “kita dilahirkan dimana, oleh siapa, dan kapan itu bukan kita yang menginginkan atau request sendiri namun sudah merupakan takdir dari Tuhan yang tidak bisa diubah.” Maka dari sanalah kang Nazran mulai bisa menerima dirinya sendiri dan bisa berprestasi hingga saat ini.

Ia menjelaskan bergabung di Peace generation berawal dari kedatangan Kang Irfan Amalee dan Eric Lincoln ke Sekolahnya. pada mulanya ia bersitgma negatif karena kedatangan sosok asing dan membawa nama “Peace Generation” sementara, di sekolahnya yang semua agamanya sama rasanya tak perlu lagi ada embel-embel “peace” yang digaungkan karena sudah pasti agama membawa perdamaian. Namun, setelah mengetahui, mengenal, bahkan berdiskusi lebih lanjut, Kang Nazran bahkan menjadi akrab dengan Kang Irfan dan Eric Lincoln dan hingga akhirnya setelah tertarik dan mengikuti beberapa pelatihan peace generation, Kang Nazran menjadi bagian dari Peace Generation Indonesia.

Karya-karya kang Nazran di Peace Generation ini sangat banyak, seperti membuat video-video menarik tentang pesan perdamaian, boardgame, bahkan beberapa serial buku dengan ilustrasi yang ciamik telah digarap kang Nazran bekerja sama dengan beberapa guru. Bahkan juga dipercaya oleh kemdikbud dalam penggarapan Platform Merdeka Mengajar. Pesan-pesan perdamaian dan toleransi yang dibawa melalui peace generation ini dapat berdampak luas, salah satunya memutus lingkaran tindak kekerasan dan intoleransi.

Setelah sesi  pematerian berlangsung, sesi diskusi pun dibuka. Para mahasiswa MN antusias untuk bertanya. Salah satunya bertanya tentang bagaimana langkah yang harus ditempuh agar kita dapat meredam intoleransi yang sudah mengakar.

Kang Nazran menjelaskan bahwa, “Dimulai dari diri sendiri, dan lingkungan terdekat dulu. Misal kalau kita makan bubur, yang dimakan pinggirnya dulu apa tengahnya dulu? Pasti pinggirnya kan? Kenapa? Karena yang pinggir (atau yg terdekat dari kita) itu lebih cepat dingin. sama halnya ketika dalam suatu problema dimana dalam situasi ingin meredam tindak intoleransi yang sudah mengakar, maka redam dulu yang bisa kita jangkau”.

Di akhir sesi penyampaian closing statement oleh Kang Nazran,

“perdamaian itu terjadi jika ada kesadaran dari diri kita sendiri, ketika kamu bisa berdamai diri sendiri, meruntuhkan prasangka dengan cara berteman, maka itu lah perdamaian sesungguhnya. Pergunakanlah waktu sebaiknya karena bisnis hari ini adalah pengalaman berharga untuk masa depan.”

Melalui modul inspirasi ini mahasiswa menjadi lebih menyadari bahwa sesungguhnya kita harus mengubah sesuatu dimulai dengan diri sendiri dan menjadi lebih toleransi terhadap sesama.

“Dengan modul inspirasi ini, saya mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana cara kita untuk bertoleransi dengan sesama. bagaimana kita memaknai diri sendiri, dan bagaimana kita bisa berdampak bagi sekitar,” Ujar syarif salah satu mahasiswa PMM 3 Modul Nusantara

Harapannya dengan adanya modul inspirasi ini benar-benar membawa makna tersendiri bagi para mahasiswa tentang bagaimana mereka bisa berdamai dengan diri sendiri dan bertoleransi dengan orang lain. (Kontributor Putri Utami

× Contact Us