Persepsi Mahasiswa dan Dosen tentang Pembelajaran Toleransi pada Perkuliahan PAI di Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: Dr. Fahrudin, M.Ag. dan Saepul Anwar, S.Pd.I., M.Ag.

Abstak

Dalam koteks beragama, sikap toleran terhadap segala bentuk perbedaan merupakan salah satu ciri kematangan beragama seseorang. Dengan tetap meyakini kebenaran dirinya, seseorang yang toleran akan terbuka terhadap perbedaan tanpa harus mengakui kebenaran dari suatu paham yang berbeda dengan dirinya. Sekaitan dengan hal tersebut, penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa perkuliahan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU), dalam beragam bentuknya, sudah sepatutnya mengajarkan moderasi dalam beragama. Moderasi dalam beragama sangat diperlukan untuk melahirkan iklim toleransi dikalangan mahasiswa sebagai upaya menangkal radikalisme dan ekstrimisme dalam beragama yang disinyalir terjadi di perguruan tinggi umum. Sebagai salah satu bentuk evaluasi terhadap perkuliahan PAI di PTU, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendapat mahasiswa dan dosen PAI di PTU terkait pembelajaran toleransi pada perkuliahan agama yang mereka alami. Dengan tujuan seperti itu, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-survei. Karena pengambilan data dilakukan dalah sauu waktu, maka peneliti merancang desain survei Cross-Sectional. Pengumpulan data tentang persepsi siswa dan dosen terkait pembelajaran toleransi pada pembelajaran PAI di PTU dikumpulkan dengan angket yang menggunakan skala likert. Sementara analisis data menggunakan statistic deskriptif yang disajikan dalam bentuk table dan bagan. Berdasarkan hasil analisis bisa disimpulkan bahwa rata-rata dosen (88.19%) dan mahasiswa (89.14%) memiliki persepsi yang baik terhadap pembelajaran toleransi dalam perkuliahan PAI di Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan demikian, dalam persepsi dosen dan mahasiswa, pembelajaran toleransi terjadi dalam perkuliahan PAI di Universitas Pendidikan Indonesia.

Kata kunci : deradikalisasi, mata kuliah umum, pendidikan agama, pendidikan umum, dan pendidikan tinggi

× Contact Us