KKN Tematik UPI Kel 24 Melaksanakan Upaya Pemberantasan Buta Al-Qur’an dengan Program Pemetaan Kemampuan Baca Al-Qur’an – Merri Yunitasari

Universitas Pendidikan Indonesia melepas kurang lebih 7.000 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, hal ini sesuai sebagai bentuk implemenstasi darma perguruan tinggi untuk mengabdi kepada masyarakat. Salah satu yang patut disorot dalam pelaksanaan program pelaksanaan KKN yakni program yang dilaksanakan oleh kelompok 24, mereka melaksanakan upaya pemberantasan buta baca Al-Quran.

Seperti yang kita ketahui bahwasanya peserta didik indonesia mayoritas beragama islam, dan dalam hal ini peran dari KEMENDIKBUD memasukkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an dalam kurikulum pendidikan. Dalam setiap tingkatan pendidikan idealnya peserta didik terus mengalami peningkatan dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Hal ini juga bukan tanpa alasan, Al-Qur’an merupakan kitab suci umat muslim dimana membacanya merupakan kewajiban dan bernilai ibadah. Al-Qur’an mengandung dan mengatur seluruh aspek kehidupan.

Namun, Kenyataan dilapangan banyak peserta didik yang belum memenuhi mencapai standar kompetensi tersebut. Oleh karena itu sebagai upaya untuk memperbaiki hal tersebut kelompok 24  KKN Tematik  Universitas Pendidikan Indonesia melakukan kerjasama dengan SMP 29 Bandung untuk melaksanakan program pemetaan kemampuan baca Al-Qur’an.Hal tersebut disambut baik oleh pihak SMP 29 Bandung, bersamaan dengan masuknya peserta didik baru program yang diajukan oleh kelompok 24 sangat diperlukan untuk mengetaui kemampuan awal baca Al-Qur’an sehingga guru mampu untuk menyusun RPP secara maksimal demi tercapainya standar kompetensi yang terteran dalam kurikulum.

Pelaksanaan program tersebut atas dukungan penuh guru PAI, program tersebut berfokus pada kelas VII dengan meyusuiakan jadwal pelajaran PAI sehingga tidak terlalu mengganggu jalannya aktivitas pembelajaran. Program tersebut berjalan lima hari dan setelah dilakukan perekapan data rata-rata siswa hanya memiliki kemampuan paling dasar dalam membaca Al-Qur’an. Siswa yang mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil hanya hitungan jari. Jika dilihat dari keseluruhan siswa kelas VII yang mencapai kurang lebih 330 siswa maka data lapangan yang diperoleh sangat mempehatinkan.Dari hasil program pemetaan kemampuan baca Al-Qur’an tersebut harusnya membuat kita tersadar akan krisisnya peserta didik yang mempu membaca Al-Qur’an, oleh karena itu sebagai calon pendidik kita harus lebih mempersiapkan diri dan melakukan upaya untuk meningkatkan ketercapaian segala aspek pendidikan. (Kontributor: Merri Yunitasari – KKN Kel 24 Tahun 2020)

Berita Lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *